TENTANG SURAT KUASA KHUSUS
MAHKAMAH AGUNG REPUBLIK INDONESIA | | |
| | Jakarta, 14 Oktober 1994 |
Nomor | : | MA/KUMDIL/288/X/K/1994 | Kepada Yth: |
| | | 1. | Sdr. Ketua Pengadilan Tinggi |
| | | 2. | Sdr. Ketua Pengadilan Tinggi Agama |
| | | 3. | Sdr. Ketua Pengadilan Tinggi TUN |
| | | 4. | Sdr. Ketua Pengadilan Negeri |
| | | 5. | Sdr. Ketua Pengadilan Agama |
| | | 6. | Sdr. Ketua Pengadilan TUN |
| | | di seluruh Indonesia. |
SURAT EDARAN NOMOR 6 TAHUN 1994 Untuk menciptakan keseragaman dalam hal pemahaman terhadap Surat Kuasa Khusus yang diajukan oleh para pihak beperkara kepada Badan-badan Peradilan, maka dengan ini diberikan petunjuk sebagai berikut: 1. Surat Kuasa harus bersifat khusus dan menurut Undang-undang harus dicantumkan dengan jelas bahwa surat kuasa itu hanya dipergunakan untuk keperluan tertentu, misalnya: a. dalam perkara perdata harus dengan jelas disebut antara A sebagai Penggugat dan B sebagai Tergugat, misalnya dalam perkara waris atau hutang piutang tertentu dan sebagainya. b. Dalam perkara pidana harus dengan jelas menyebut Pasal-pasal KUHAP yang didakwakan kepada terdakwa yang ditunjuk dengan lengkap. 2. Apabila dalam surat kuasa khusus tersebut telah disebutkan bahwa kuasa tersebut mencakup pula pemeriksaan dalam tingkat banding dan kasasi, maka surat kuasa khusus tersebut tetap sah berlaku hingga pemeriksaan dalam kasasi, tanpa diperlukan suatu surat khusus yang baru. Demikian untuk diperhatikan. KETUA MAHKAMAH AGUNG RI Cap/Ttd. H.R PURWOTO S. GANDASUBRATA, SH. Tembusan: 1. Yth. Sdr. Wakil Ketua Mahkamah Agung RI. 2. Yth. Sdr. Para Hakim Muda Mahkamah Agung RI. 3. Yth. Sdr. Para Hakim Agung Pengawas Daerah. 4. Yth. Sdr. Panitera/Sekretaris Jenderal Mahkamah Agung RI. 5. Arsip. Labels: SEMA |
ap ni bntuk kseluruhn dari sema no. 6 tahun 1994